Suara.com - Model cantik asal Australia Miranda Kerr mengembalikan perhiasannya yang bernilai lebih dari 8,1 juta Dolar AS atau setara 108 miliar Rupiah kepada Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Hal itu dilakukan lantaran perhiasan Miranda disinyalir terkait dengan kasus dugaan pencucian uang yang melibatkan sebuah perusahaan keuangan Malaysia, demikian seperti dilansir dari AFP.
Perhiasan itu merupakan pemberian dari Jho Low, seorang pengusaha Malaysia yang tak lain adalah mantan kekasih Miranda. Mengutip The Wall Street Journal, perhiasan tersebut terdiri atas sebuah bandul kalung berlian 11,72 karat berbentuk hati. Perhiasan itu merupakan hadiah Valentine dari Jho Low untuk Miranda.
Miranda menyerahkan perhiasan kenang-kenangan itu pada Jumat (23/6/2017) kepada agen federal di Los Angeles, demikian disampaikan juru bicaranya.
“Sejak awal penyelidikan, Miranda Kerr bekerjasama dan bertekad untuk mengembalikan hadiah-hadiah perhiasan kepada pemerintah,” ujar si juru bicara.
“Nona Kerr akan terus membantu penyelidikan dengan cara apapun yang dia mampu,” tambahnya.
Miranda dipacari Low pada tahun 2014 silam. Hubungan mereka hanya berlangsung selama sekitar satu tahun saja.
Setelah itu, gadis cantik berusia 34 tahun itu berkencan dengan salah satu pendiri Snapchat, Evan Spiegel pada tahun 2015. Keduanya menikah di Los Angeles bulan lalu.
Miranda hanyalah satu dari sederet selebritis yang terseret pusaran skandal perusahaan keuangan milik pemerintah Malaysia yang dinamakan 1Malaysia Development Berhad, atau 1MDB.
Awal bulan ini, bintang Hollywood Leonardo DiCaprio mengembalikan piala Oscar yang dimenangkan aktor lawas Marlon Brando, serta sejumlah hadiah lain yang diberikan padanya dari Jho Low. Jho Low sendiri dituduh melakukan pencucian uang senilai lebih dari 400 juta Dolar AS yang dicurinya dari 1MDB melalui rekening-rekening di AS.
Namun, baik DiCaprio maupun Miranda Kerr, bukanlah tersangka dalam kasus ini. Skandal ini mengguncang Malaysia dan sempat menyeret nama Perdana Menteri Najib Razak yang diduga melakukan korupsi. Namun Razak membantah keras tudingan itu.
1MDB sendiri dibangun Razak tak lama setelah dirinya menjabat sebagai Perdana Menteri pada tahun 2009 silam. 1MDB dibangun dengan tujuan untuk mendanai pembangunan strategis demi modernisasi negara.
Sekarang, 1MDB menanggung utang hingga 10 miliar Euro. Baik Najib Razak maupun pejabat terkait selalu membantah telah terjadi kesalahan pengelolaan.
No comments:
Post a Comment