Di Markas Slank (Anang dan Kidnap Katrina memang lahir dari sini), Jalan Potlot Durentiga, Jakarta Selatan, Kidnap Katrina meluncurkan single berjudul "Kesepian" yang diciptakan oleh alamarhum Tonny Koeswoyo. Lagu tersebut juga akan dimasukan ke mini album milik Kidnap Katrina.
Anang pun bercerita kenapa dirinya bisa kembali lagi berkumpul dengan band yang membesarkan namanya tersebut. Anang juga menceritakan masa-masa indah saat dirinya dulu manggung dengan band yang terdiri dari Damon Koeswoyo, Massto, Koko, Gorga, dan almarhum Teguh.
Apa yang paling berkesan selama manggung bersama Kidnap Katrina?
Wah banyak ya, paling berkesan pernah jadi band pembukanya Slank beberapa kalk. Seperti itu paling banyak berkesan.
Kidnap saat itu dompleng Slank?
Oh nggak. Kidnap dulu itu untuk Jakarta lumayan banyak penggemar. Seminggu hampir dua sampai tiga kali show. Lumayan kuat ya penontonnya di kalangan Jakarta untuk zaman itu. Kidnap bisa begitu makanya aku bilang, Kidnap itu berani tampil beda untuk zaman itu, lihat aja musik Kidnap zaman itu berbeda dengan musik lain di tahun yang sama, didominasi musik rock. Jadi sampai hari ini Kidnap punya penikmat, aku bisa memahami. Karena memang bisa dibilang pembaharu saat itu.
Akan mempertahankan musik Kidnap yang seperti itu?
Kami akan mempertahankan hal itu. Karena hal yang baru bagi aku itu ya musik Kidnap saat zaman itu. Hal baru zaman itu adalah style Kidnap dan itu nggak akan aku dan teman-teman lain ubah.
Apa bedanya saat manggung sendiri dengan bersama band?
Kalau sama band cukup beda ya, harmonisasinya jelas beda karena bersama enam orang lain. Bagaimana caranya membangun harmonisasi lima orang menjadi penampilan yang bisa dinikmati penonton. Kalau band punya keunikan sendiri karena harus punya atraktif tersendiri, menampilkan hal beda. Supaya bisa menjalin komunikasi dengan penonton. Kalau duet cuma berdua itu lebih gampang.
Vakum selama 23 tahun, bagaimana membuat penggemar bergairah lagi?
Itu juga harus dipikirkan bersama-sama. Tapi saya pastikan Kidnap masih seperti dulu lagi. Kalau kamu lihat Kidnap reunian di acara beberapa waktu lalu, Kidnap masih seperti kemarin.
Mengapa comeback dengan lagu orang lain?
Begini, dalam band pengalaman kita, karena dari setiap personel kesukaannya berbeda dalam warna musik. Damon metal saat itu, Mastoo funk dance musik, Koko progresif rock, Teguh almarhum new age, Gorga lebih musik balad, musik Eropa, aku pop. Jadi memang enam nih beda latar kesukaannya. Itulah kesulitan membuat album tadi. Nah ternyata yang menyatukan itu semua lagu milik Om Tonny yang judulnya "Kesepian". Kita punya kesaamaan soal lagu ini, makanya akhirnya kita ambillah. Inj juga kan yang menciptakan papahnya Damon.
Meski vakum, masih tetap komunikasi dengan personel Kidnap?
Sebenarnya kalau komunikasi seniman itu sama aja kayak politik ya, dinamis. Nggak harus melulu ketemuan untuk menjalin sesuatu. Cukup ketika ketemu dan merasa ada rasa nyaman, di situlah kita berkomunikasi dan berkarya. Jadi nggak ada satu momen yang menbuat kita ngumpul dan kembali berkarya. Nggak ada teori itu dalam seniman.
Tiba-tiba muncul dengan band lama menjelang tahun politik, ini jadi kendaraan politik?
Kan aku bilang, 2019 ada pileg lagi. Semua manusia memiliki kehidupan untuk berpolitik. Kidnap pun sama memiliki cita-cita politik. Yaitu adalah bagaimana lagu dia bisa dienakin banyak orang. Bagaimana misi visi kita di dalam musiknya bisa diikuti dan masuk dalam orang. Itu bagian dari usaha politik. Tapi Kidnap bukan bagian dari politik praktis. Aku jelaskan. Tapi dalam politik keseharian Kidnap punya tujuan itu.
Mau mengajak Kidnap ikut kampanye saat pilkada, jadi band pengisi saat kampanye?
Ya tadi aku bilang, Kidnap pun punya usaha politik. Kamu dengerin laguku, senang laguku.
No comments:
Post a Comment