Rechercher dans ce blog

Friday, March 16, 2018

Kenapa Harus Bule? Karena Laki Indonesia Juga Banyak yang Gentle

Suara.com - Film bergenre komedi satir, Kenapa Harus Bule? siap tayang perdana di bioskop mulai 22 Maret 2017. Film garapan sutradara Andri Cung tersebut menyuguhkan cerita sesuai dengan realita kehidupan.

Kata Andri Cung, fenomena perempuan Indonesia terobsesi dinikahi orang bule baru kali ini berani diangkat ke layar lebar.

"Kita melihat orang tanpa mengenal dan cenderung menghakimi orang berdasarkan bentuk. Ada salah satu teman yang menginspirasi cerita ini. Dan fenomena perempuan ngejar bule semacam ini belum pernah diangkat ke film," ujar Andri Cung, dalam jumpa media di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).

Nia Dinata [suara.com/Dwi Bowo Raharjo]

Nia Dinata selaku produser film Kenapa Harus Bule? menambahkan, film ini bakal fokus menonjolkan perjuangan perempuan dalam memacari laki-laki bule. Meskipun begitu, Nia Dinata menjanjikan bakal banyak menghadirkan kearifan lokal di dalam film.

"Kalau ngeluarin film yang karakter perempuan dan unik itu jadi tambahan untuk mengingatkan pejuang perempuan terdahulu. Buat aku itu keputusan bijaksana karena Andri cowok tapi sudut pandang kamera perempuan. Di zaman sekarang juga banyak perempuan seperti tokoh Pipin," terang Nia Dinata.

Sebagaimana diketahui, Kenapa Harus Bule? mengisahkan soal Pipin (Putri Ayudya) yang terobsesi dinikahi pria bule karena ingin memperbaiki keturunan. Selama perjalanan asmara, Pipin yang berkulit coklat, berkali-kali dikhianati oleh teman kencan bulenya termasuk Gianfranco Battaglia (Cornelio Sunny).

Salah satu adegan film Kenapa Harus Bule?

Usia Pipin yang hampir memasuki kepala tiga membuatnya semakin gencar mencari pendamping bule hingga akhirnya memutuskan menetap di Bali demi memuluskan rencananya. Di sana, ia pun dibantu oleh temannya, Arik (Michael Kho).

Pipin seakan dibutakan oleh pesona laki-laki bule. Padahal sebetulnya sudah ada Buyung (Natalius Chendana), teman kecil Pipin yang menaruh hati kepadanya sejak lama.

Yang pasti, Nia Dinata menekankan laki-laki lokal seperti Buyung menjadi bukti, orang Indonesia juga bisa lebih menarik ketimbang bule.

"Laki-laki Indonesia itu sebenarnya sangat lembut dan gentlemen seperti Buyung. Itu nilai budaya lokal laki Indonesia yang udah dilupakan. Padahal laki Indonesia menghormati dan menghargai perempuan. Kita harus mengangkat nilai lokal bahwa Buyung mewakili laki-laki Indonesia yang sangat gentlement," tutur Nia Dinata.

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

E. Jean Carroll celebrates $83 million legal win over Donald Trump at downtown NYC bar with media types from MSNBC, Rolling Stone - Page Six

She had $83 million reasons to celebrate. E. Jean Carroll was spotted toasting her legal victory against Donald Trump — and her historic...

Postingan Populer