Suara.com - Orang selalu beranggapan bahwa bahwa internet telah membawa era baru, era keterbukaan. Namun, film thriller produksi Hollywood berjudul Searching, mencoba menguji anggapan tersebut.
Searching berfokus pada keluarga kecil nan bahagia yang terdiri dari David Kim, Pamela Kim dan Margot Kim.
Hingga suatu hari, kebahagian keluarga berlatar ras Asia-Amerika itu luntur saat Pamela jatuh sakit dan meninggal dunia.
Sebagai orangtua tunggal, David dibebankan tanggung jawab untuk mengurus Margot yang mulai beranjak dewasa.
Tugas tersebut dipermudah berkat berkas-berkas digital yang Pamela simpan secara rapi di komputer keluarga mereka.
Berselang beberapa tahun kemudian, komunikasi antara ayah dan anak tersebut malah semakin kaku.
Sampai satu malam, Margot menghilang dan hanya menyisakan jejak digital baik di laptop kesayangannya serta berkas-berkas yang telah Pamela simpan.
Saat proses pencarian itulah, David sadar bahwa ia tidak benar-benar mengenali putri yang ia besarkan.
Semua unggahan dan aktivitas online yang Margot lakukan, tidak mencerminkan Margot yang selama ini ia kenal.
Di tengah kegalauan yang David rasakan, mampukah ia menemukan putri semata wayangnya tersebut?
Digarap sutradara Aneesh Chaganty, Searching tak ubahnya film misteri buatan Hollywood lain.
Humor, haru dan teka-teki silih berganti menghiasi kisah berdurasi 102 menit tersebut.
Namun yang sangat menarik, penonton diajak melihat seluruh adegan melalui layar komputer.
Semua adegan yang dilakukan oleh para pemain disajikan dalam bentuk video, kedua baik itu dokumentasi pribadi, webcam, video call, hingga saluran televisi.
Dibintangi John Cho, Debra Messing, Michelle La, Sara Sohn, dan Joseph Lee, Searching sudah dirilis sejak Jumat (24/8) di seluruh bioskop di Indonesia.
No comments:
Post a Comment