Suara.com - Gitaris band Wali, Apoy enggan mengomentari soal kesalahan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) memberikan peringatan tsunami di kawasan Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018.
"Kalau dari kami, kami nggak fokus ke situ. Kami terfokus setelah energi kami terkuras mencari dua anak Aa Jimmy yang lain," ujar Apoy ditemui di kawasan Tangerang Selatan pada Sabtu (29/12/2018) malam.
Apoy berada di manajemen yang sama dengan Aa Jimmy merasa bertanggung jawab atas musibah itu. Dia sampai turun ke lokasi bencana untuk mencari jenazah Aa Jimmy sekeluarga.
"Iya, sampai saya dan tim Wali Care evakuasi ke arah Beach Club yang di sana lebih susah menyelamatkan diri. Saat itu, kami nggak menemukan dua anak itu. Makanya, energi kami sudah sangat habis untuk tidak mengomentari itu," sambungnya lagi.
Disinggung perihal Ifan Seventeen yang meluapkan kekecewaannya terhadap BMKG, Apoy ternyata punya jawaban sendiri.
"Ya mungkin Kang Ifan dukanya sangat dalam yah, ditinggal oleh orang yang dicintainya sampai seperti itu. Kami paham," ucap Apoy.
Seperti diketahui, ketiga personel Seventeen yakni Bani, Andi dan Herman meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Di antara mereka, cuma sang vokalis, Ifan Seventeen yang selamat dari maut.
Tak hanya itu, Aa Jimmy sekeluarga kecuali putri bungsunya, juga ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
No comments:
Post a Comment