
Suara.com - Rachael Amanda akhirnya berhasil merasih gelar S1 setelah empat tahun kuliah di jurusan Psikologi di bulan Agustus tahun lalu.
Setelah lulus S1, perempuan 24 tahun kini mulai sibuk di dunia hiburan. Bahkan, film terbarunya Dua Garis Biru akan dirilis dalam waktu tempat.
Rachel Amanda berniat melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2. Namun, ia belum bisa memastikan kapan rencana itu akan dilaksanakan.
Berikut wawancara Rachel Amanda mengenai pendidikan dan kelanjutan karirnya di dunia hiburan saat ditemui di kantor SUARA.com belum lama ini.
Gimana rasanya kamu berhasil lulus dari kuliah kamu?
Senang. Jadi setelah 4 tahun kuliah di Psikologi akhirnya selesai di bulan Agustus tahun lalu. Hasilnya cukup memuaskan. Nggak sampai cumlaude tapi di bawahnya cumlaude.
Kabarnya kamu sempat pindah jurusan?
Dulu mau jadi dokter, tapi nggak keterima jadi masuk ke kesehatan masyarakat. Setelah masuk ke kesehatan masyarakat kan belajar sama kedokteran juga. Sadar lagi, ternyata gua nggak suka di sini. Sempat bilang sama orangtua mau sekolah film di luar tapi orangtua kayak kasih pilihan buat nyelesaian S1 dulu di sini (Indonesia) setelah lulus terserah mau ngapaian.
Dari mau jadi dokter kenapa tiba-tiba kamu ingin memilih Psikologi?
Pada saat itu pertimbangan aku memilih Psikologi karena aku senang nulis skrip. Kayaknya akan membantu gua kalau belajar Psikologi. Ternyata banyak banget lebih dari itu yang bisa aku pelajarin dan jadi sadar keinginan sekolah formal di film jadi menurun.
Bisa tahu tema skripsi yang kamu ambil?
Judulnya panjang, intinya tentang pengaruh kesopanan dan bobot satu komentar dan gender pemberi komentar terhadap kualitas berita online.
Kenapa tema itu yang kamu ambil?
Jadi waktu ambil skripsi, aku harus ambil jurnal acuannnya dan kebetulan aku menemukannya itu, jadi bagaimana kesopanan dan bobot komentar orang di suatu media itu mempengaruhi apakah artikel berita onlinenya bagus apa nggak. Kalau aku menambah variabel gender memang, karena aku penasaran kalau ditambah tergantung siapa yang ngomong cewe atau cowo itu beda nggak sih.
Kesulitan yang kamu dapat saat mengerjakan skripsi?
Lumayan susah. Aku juga baru sadar setelah ketemu dosen pembibing aku ternyata itu jurnal untuk S2. Tapi karena sudah terlanjur ngasih akhirnya cukup menantang karena penelitiannya jatuhnya eksprimental jadi bukan korelasi. Kurang lebih enam bulan baru kelar.
Bagian mananya kamu merasa kesulitan saat bikin skripsi?
Statistik. Aku paling nggak ngerti susah banget memahaminya. Tapi karena mau skripsi harus belajar lagi
Lulus S1 kamu mulai sibuk lagi di dunia entertain?
Aku sih mikirnya aku lagi diberi kesempatan lagi di film dan kebetulan memang dunia yang aku suka. Dunia akting sudah lama jadi sesuatu yang aku cinta sejak kecil. Sebenarnya sambil memikirkan lagi mengenai S2, kayak kapan, mau ambil apa, dimana
Terus kapan kamu ingin melanjutkan S2?
Untuk saat ini belum. Sebenarnya sudah dikasih waktu sama orangtua. Mungkin sambil berjalan juga kali, karena sayang juga ambil S2 terus yang sebenarnya kita nggak terlalu interest atau belum benar-bener mendedikasikan waktu. Kan sayang juga.
Lalu kapan kamu akan menggunakan ilmu kamu di masyarakat?
Kalau praktek kadang kepikiran. Tapi karena belum S2 jadi itu sesuatu yang jauh untuk aku. Cuma ilmu Psikologi tanpa aku sadari kepakai di akting, atau mungkin kepakai saat aku bercerita kalau aku lagi memproduksi film pendek sama teman-teman aku.
No comments:
Post a Comment