Sepekan, Film Jailangkuh Raih Lebih 1 Juta Penonton

Suara.com - Film horor besutan sutradara Jose Purnomo dan Rizal Mantovani "Jailangkung" selama enam hari pemutaran sejak 25 Juni 2017 mampu meraih perolehan penonton melebihi satu juta orang.

Jessica Pinkananda PR & Publicity Screenplay Sinema Films, rumah produksi yang menggarap Jailangkung di Jakarta, Sabtu menyatakan, film yang dibintangi Amanda Rawles, Jefri Nichol, Lukman Sardi dan Wulan Guritno tersebut diputar di 320 layar di seluruh tanah air.

"Sampai hari keenam pemutaran Jailangkung, sudah disaksikan sekitar 1.064.508 penonton. Rata-rata 200an ribu penonton per hari memadati gedung bioskop menyaksikan film ini," ujarnya.

Dengan perolehan lebih dari satu juta penonton di hari keenam, lanjutnya, Jailangkung sudah menempati posisi ketiga raihan box office film Indonesia sepanjang 2017.

Jessica menyatakan, pihaknya optimistis, Jailangkung mampu menambah jumlah penontonnya cukup signifikan, meskipun libur Lebaran sudah mendekati akhir, karena film tersebut memiliki daya tarik yang sangat lengkap dari sisi filmis seperti cerita, pemain, penggarapannya, nilai produksi, hingga genre horor-nya.

Pihaknya berharap, perolehan penonton Jailangkung mampu menembus angka 2 juta orang apalagi setelah melihat animo penonton yang terus meluber hadir di bioskop.

"Kami makin optimis banyaknya penonton yang masih terus meluber di bioskop akan menjadikan Jailangkung sebagai top box office," katanya.

Film Jailangkung bercerita tentang tiga orang gadis yang ingin menguak misteri yang terjadi pada ayah mereka yang ditemukan koma secara misterius.

Bella (Amanda Rawless) bersama kakaknya Angel (Hanna Al Rashid), dan adiknya Tasya berusaha menemukan jawabannya. Dengan bantuan Rama (Jefri Nichol), seorang teman kampus Bella yang tertarik pada hal metafisik.

Seorang pilot bernama Kapten Wardana (Augie Fantinus) membantu mereka kembali ketempat ditemukannya Ferdi (Lukman Sardi). Mereka terkejut dengan kemegahan tempat itu dan menemukan Jailangkung, yang membuka rahasia gelap di masa lalu, namun kini membahayakan nyawa mereka. [Antara]

Let's block ads! (Why?)