Suara.com - Tak mudah bagi sutradara Upi Avianto untuk menggarap film terbarunya yang berjudul My Generation. Upi yang terkenal dengan film-film soal remaja dan anak muda ini butuh riset 2 tahun untuk mencari cerita yang pas dalam menggarap My Generation.
Upi beralasan ingin mengangkat cerita remaja saat ini yang tak melulu cinta-cintaan. Ingin menunjukan bagaimana pemuda saat ini yang sangat dekat dengan media sosial dan sering mengunggah soal orang tua, pendidikan, guru dan itu membuatnya tertarik.
"Gua riset 2 tahun buat tahu hubungan orangtua dan anak point of view anak mandang orangtua dan sebaliknya seperti apa karena kan zaman sudah berubah kehidupan berubah apalagi ada medsos anak sekarang lebih kritis. Anak-anak sekarang bisa lebih mudah menyalurkan apapun yang ingin mereka sampaikan, nggak melulu soal cinta tapi banyak hal makanya lucu aja kalau kita dalami," katanya saat ditemui di Jakarta baru-baru ini.
Dalam film ini Upi juga ingin menyampaikan soal adanya generasi gap antara anak muda milenial dengan orang tua milenial. Di mana anak-anak lebih tahu tokoh maupun artis dunia ketimbang yang ada di Indonesia sendiri. Itu semua disebabkan kedekatan remaja sekarang dengan media sosial."Orang-orang nyalahin anak sekarang karena mereka terlalu sosial media, komputer terus. Kan mereka begitu yang nyiptain orang tua sendiri, mereka dilarang nonton tv karena tak mendidik. Akhirnya kenalan dengan youtube yang membuat mereka akrab dengan Justin Bieber dan tokoh lainnya," cerita Upi panjang lebar.
Padahal, lanjut dia, mereka hanya beradaptasi lantaran sejak lahir sudah ada sosial media. "Mungkin kalau saya dulu kan belum ada. Kalau anak sekarang aktif sama sosial media, karena memang yang kita ciptain gitu, kenapa kita salahin mereka," tutur Upi.
Intinya, kata dia, film ini bukan semata-mata soal remaja dan orang tua, apalagi soal mencari benar dan salah antara orang tua dan anak. Namun, menurut Upi, bagaimana cara berkomunikasi dan memahami anak di era milenial ini.
No comments:
Post a Comment