Suara.com - Vakum selama tiga tahun rupanya memberi energi buat band beraliran alternative rock dan grunge, Dualisme. Setelah sebelumnya merilis dua mini album, band yang beranggotakan Haris (vokal/gitar), Ezil (bass), dan Aran (drum) ini pun akhirnya merilis full album berjudul Bodo Amat.
Sebelum merilis album, Dualisme yang berdiri sejak 2009 itu sempat vakum di 2012. Mereka kemudian bangkit di 2015 dan menemukan seorang personel baru, Ezil.
"Sejak 2015 itu sudah ada ide bikin album. Lantas pas pertengahan produksi Ezil masuk di 2016. Karena dia masuk jadi kami ulang lagu semuanya, dan saya bebaskan dia mau isi kayak apa," kata Haris, di sela-sela acara peluncuran album Bodo Amat di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (11/3/2018).
Menurut Dualisme, proses pembuatan album Bodo Amat cukup panjang dan melelahkan. Meski begitu, mereka mengaku puas karena berhasil mengeluarkan segala macam ide.
"Kami nggak selalu nurutin Haris, tapi diskusi di studio, dan ngembangin materi. Kmai dikasih kebebasan, pokoknya kreativitas nggak ada habis," ujar Aran.
Soal musik, Dualisme mengaku setia dengan genre musik alternative rock dan grunge. Malah, mereka tak ragu mengakui kalau grune telah sangat mempengaruhi mereka dalam bermusik.
"Kami lahir dari komunitas grunge, 60 persen lagu kami terinspirasi dari Nirvana. Tapi untuk album ini kami banyak bawain alternative rock," jelas Haris.
Meski sadar musik mereka sedikit segmented, namun Dualisme tetap beharap banyak dalam album Bodo Amat. Mereka pun berharap bisa diterima para pecinta musik Tanah Air.
"Kami ngga mau di sini-sini aja. Bisa berdiri, bisa berlari, dan being rockstar," kata Haris.
No comments:
Post a Comment