Suara.com - Rina Nose mungkin tak menyangka, fotonya yang tengah memakai korset dihujat habis warganet. Sampai-sampai, foto tersebut pun dihapus Rina dari Instagram-nya.
Tapi, bukan berarti Rina Nose menerima begitu saja segala hujatan yang dilontarkan warganet. Malah, perempuan yang sempat berhijab itu sempat melayani satu persatu segala komentar nyinyir warganet.
Dengan sabar, Rina Nose menjawab banyak komentar warganet. Kekasih Josscy Aartsen itu pun menjadwab pertanyaan warganet dengan pintar dan bijak.
Salah satu warganet misalnya mengaku jijin dan ingin muntah melihat penampilan Rina Nose. Ia kemudian mendoakan Rina kembali diberi hidayah.
Dengan santai, Rina Nose menjawab: "Jadi ini sebenarnya mendoakan atau ngatain?" tanya Rina Nose dengan emoticon tertawa.
Salah warganet perempuan berkomentar: "Banyak orang berhijrah, ini malah bejat." Rina Nose kemudian menjawab: "Banyak orang berhijrah ngantain orang lain bejat.. Saya jadi ngeri."
Rina Nose sepertinya sudah terlalu lelah dengan segala hujatan yang diterimanya. Ia pun tak mengerti, mengapa perbedaan membuat orang dengan mudahnya membenci dan menghakimi.
"Kepada para pembenci, bolehkah saya bertanya? Dari mana kalian yang selalu menghujat itu mendapat pelajaran-pelajaran dan latihan untuk membenci orang lain yang berbeda? Untuk tidak saling menghargai terhadap individu lainnya. Siapa yang mengajari anda-anda untuk menghakimi dan menilai orang lain yg berbeda dengan kalian itu salah jalan?," tulis Rina Nose di bagian caption di Instagram.
"Apakah dalam konsep berpikir anda kebebasan itu artinya berbuat sesuka hati, tanpa batas, berbuat seenaknya dan hanya melulu bermuara pada hal-hal buruk? Berbuat sesuka hati yang jahat dan negatif dan membahayakan perikehidupan? Tunggu dulu! Jika betul begitu, saya sangat-sangat prihatin dengan kualitas moral dan mental anda!," sambung Rina Nose.
"Hanya orang bermoral rendah yang akan melakukan perbuatan buruk jika memungkinkan dan memiliki kesempatan. Dia hanya baik jika diawasi ancaman dan hukuman. Pemikiran yang luhur tidak memiliki konsep kejahatan! Semua yang buruk dieliminasi oleh kecerdasan moral dan spiritual untuk memilih yang baik dan ideal. Semua atas dasar KESADARAN."
"Tujuan cerdas adalah untuk mencapai kesempurnaan spiritual. Bukan untuk sebuah penghargaan."
"Mengapa kita begitu bernafsu mengingatkan orang lain pada kebaikan, sedangkan manusia sendiri sudah terlahir dengan naluri kebaikan?"
"Kebaikan tetaplah kebaikan dimanapun tempatnya dan apapun bentuknya! Jika kita melihat kebaikan hanya dari satu sudut pandang yang kita anggap paling benar, maka kita tidak akan bisa melihat kebaikan-kebaikan yang lainnya. Selamat berpikir.."
No comments:
Post a Comment